Bab 3 : Teknik Pencurian Data dan Sistem Keamanan Data
Ada beberapa teknik yang dilakukan oleh para hacker dalam mencuri data di internet, diantaranya :
1. Teknik Session Hijacking
Dengan
session hijacking, hacker menempatkan sistem monitoring/spying terhadap
pengetikan yang dilakukan pengguna pada PC yang digunakan oleh pengguna
untuk mengunjungi situs. Untuk mengatasi masalah ini pengguna sebaiknya
menggunakan komputer yang benar-benar terjamin dan tidak digunakan oleh
sembarang orang, misalnya komputer di rumah, kantor, dsb.1. Teknik Session Hijacking
2. Teknik Packet Sniffing Pada teknik ini hacker melakukan monitoring atau penangkapan terhadap paket data yang ditransmisikan dari komputer client ke web server pada jaringan internet. Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan enkripsi/penyandian paket data pada komputer client sebelum dikirimkan melalui media internet ke web server.
3. Teknik DNS Spoofing Pada teknik ini hacker berusaha membuat pengguna mengunjungi situs yang salah sehingga memberikan informasi rahasia kepada pihak yang tidak berhak. Untuk melakukan tehnik ini hacker umumnya membuat situs yang mirip namanya dengan nama server eCommerce asli. Misalnya www.klikbca.com merupakan situs yang asli, maka hacker akan membuat situs bernama www.klik_bca.com, www.klikbca.org, www.klik-bca.com, www.klikbca.co.id. Dengan demikian ketika pengguna membuka alamat yang salah, ia akan tetap menduga ia mengunjungsi situs klikbca yang benar.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas dapat dipecahkan dengan melengkapi Digital Certificates pada situs asli. Dengan demikian meskipun hacker dapat membuat nama yang sama namun tidak bisa melakukan pemalsuan digital certificate. Pengguna atau pengunjung situs dapat mengetahui bahwa situs itu asli atau tidak dengan melihat ada tidaknya certificate pada situs tersebut menggunakan browser mereka. Disamping itu webserver eCommerce harus dilengkapi dengan firewall yang akan menyaring paket-paket data yang masuk sehingga terhindar dari serangan Denial Of Service (DoS)
4. Teknik Website Defacing Pada teknik ini hacker melakukan serangan pada situs asli misalkan www.klikbca.com kemudian mengganti isi halaman pada server tersebut dengan miliknya. Dengan demikian pengunjung akan mengunjungi alamat dan server yang benar namun halaman yang dibuat hacker.
Untuk mengatasi masalah di atas server eCommerce perlu dikonfigurasi dengan baik agar tidak memiliki security hole dan harus dilengkapi firewall yang akan menyaring paket data yang dapat masuk ke situs tersebut.
BAB 3 SISTEM KEAMANAN INFORMASI
pengertian sistem keamanan informasi
Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Sayang sekali masalah keamanan ini seringkali kurang mendapat perhatian dari para pemilik dan pengelola sistem informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, atau bahkan diurutan terakhir
dalam daftar hal-hal yang dianggap penting. Apa bila menggangu
performansi dari sistem, seringkali keamanan dikurangi atau ditiadakan.
Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual. Hal ini dimungkinkan dengan perkembangan pesat di bidang teknologi komputer dan telekomunikasi.
Sangat
pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi
diinginkan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya
informasi ke tangan pihak lain (misalnya pihak lawan bisnis) dapat
menimbulkan kerugian bagi pemilik informasi. Sebagai contoh, banyak informasi dalam sebuah perusahaan yang hanya diperbolehkan diketahui
oleh orang-orang tertentu di dalam perusahaan tersebut, seperti
misalnya informasi tentang produk yang sedang dalam development, algoritma-algoritma
dan teknik-teknik yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut.
Untuk itu keamanan dari sistem informasi yang digunakan harus terjamin dalam batas yang dapat diterima.
I. Pengertian Keamanan Sistem Informasi
Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating)
atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem
yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti
fisik.
Selain
itu keamanan sistem informasi bisa diartikan sebagai kebijakan,
prosedur, dan pengukuran teknis yang digunakan untuk mencegah
akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian, atau kerusakan
fisik terhadap sistem informasi. Sistem pengamanan terhadap
teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan
teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk mengamankan
perangkat keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi, dan
data.
II. Pentingnya Keamanan Sistem Informasi
Seringkali
sulit untuk membujuk management perusahaan atau pemilik sistem
informasi untuk melakukan investasi di bidang keamanan. Di tahun 1997
majalah Information Week melakukan survey terhadap 1271 sistem atau
network manager di Amerika Serikat. Hanya 22% yang menganggap keamanan
sistem informasi sebagai komponen sangat penting (“extremely
important”). Mereka lebih mementingkan “reducing cost” dan “improving
competitiveness” meskipun perbaikan sistem informasi setelah
dirusak justru dapat menelan biaya yang lebih banyak.
Meskipun sering terlihat sebagai besaran yang tidak dapat langsung diukur dengan uang (intangible), keamanan sebuah sistem informasi sebetulnya dapat diukur dengan besaran yang dapat diukur dengan uang (tangible).
Dengan adanya ukuran yang terlihat, mudah-mudahan pihak management
dapat mengerti pentingnya investasi di bidang keamanan. Berikut ini
adalah berapa contoh kerugian yang timbul akibat kurangnya penerapan
keamanan :
· Hitung
kerugian apabila sistem informasi anda tidak bekerja selama 1jam,
selama 1 hari, 1 minggu, dan 1 bulan. (Sebagai perbandingkan,
bayangkan jika server Amazon.com tidak dapat diakses selama beberapa
hari. Setiap harinya dia dapat menderita kerugian beberapa juta dolar.)
· Hitung
kerugian apabila ada kesalahan informasi (data) pada sistem
informasi anda. Misalnya web site anda mengumumkan harga sebuah barang
yang berbeda dengan harga yang ada di toko anda.
· Hitung
kerugian apabila ada data yang hilang, misalnya berapa kerugian yang
diderita apabila daftar pelanggan dan invoice hilang dari sistem anda.
Berapa biaya yang dibutuhkan untuk rekonstruksi data.
· Apakah
nama baik perusahaan anda merupakan sebuah hal yang harus dilindungi?
Bayangkan bila sebuah bank terkenal dengan rentannya pengamanan
data-datanya, bolak-balik terjadi security incidents. Tentunya
banyak nasabah yang pindah ke bank lain karena takut akan keamanan
uangnya.
Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu; kerahasiaan, ketersediaan dan integritas.
1.Kerahasian. Setiap organisasi berusaha melindungi data dan
informasinya dari pengungkapan kepada pihak-pihak yang tidak
berwenang. Sistem informasi yang perlu mendapatkan prioritas
kerahasian yang tinggi mencakup; sistem informasi eksekutif, sistem
informasi kepagawaian (SDM), sistem informasi keuangan, dan sistem
informasi pemanfaatan sumberdaya alam.
informasinya dari pengungkapan kepada pihak-pihak yang tidak
berwenang. Sistem informasi yang perlu mendapatkan prioritas
kerahasian yang tinggi mencakup; sistem informasi eksekutif, sistem
informasi kepagawaian (SDM), sistem informasi keuangan, dan sistem
informasi pemanfaatan sumberdaya alam.
2. Ketersediaan. Sistem dimaksudkan untuk selalu siap menyediakan data
dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
Tujuan ini penting khususnya bagi sistem yang berorientasi informasi seperti SIM, DSS dan sistem pakar (ES).
dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
Tujuan ini penting khususnya bagi sistem yang berorientasi informasi seperti SIM, DSS dan sistem pakar (ES).
3.Integritas. Semua sistem dan subsistem yang dibangun harus mampu memberikan gambaran yang lengkap dan akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar